A.
JUDUL
Pendampingan
Petani dalam Menentukan Harga Jual Gabah \di Desa Turi Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan.
B.
LATAR
BELAKANG
|
Gambar1:
Petani Desa Turi saat panen.
Seluruh kelompok
tani Desa Turi menyimpan gabah yang tidak dijual atau tidak digunakan di
lumbung desa. Lumbung desa terdiri dari tempat-tempat penyimpanan
gabah. Tempat-tempat tersebut dibagi sesuai dengan dusun masing-masing. Satu
dusun mendapatkan satu tempat, misalnya
DusunKeniten menyipan gabah di ruang lumbung sebelah barat. Desa Turi merupakan
desa dengan hasil pertanian yang melimpah namun kesejahteraan petani masih
kurang. Hal ini disebabkan karena petani kurang mengetahui metode penjualan
yang tepat.
Terdapat dua
metode penjualan gabah di Desa Turi yaitu penjualan gabah yang masih belum
waktu panen (tebas ijo) dan penjualan gabah siap jual. Metode tebas ijo
menguntungkan pihak tengkulak ketika hasil panen bagus dan merugikan pihak
petani namun ketika hasil panen buruk maka pihak tengkulak akan menanggung
kerugian dan petani mengalami keuntungan. Metode ini kurang efektif karena hargajual
gabah ditentukan secara spekulatif tanpa dasar yang jelas oleh pihak tengkulak.
Metode penjualan
gabah siap jual akan menguntungkan pihak petani ketika hasil panen bagus namun
apabila hasil panen buruk maka petani akan menanggung kerugian. Metode ini
lebih efektif untuk dipilih karena petani dapat menentukan harga jual gabah
sesuai dengan biaya yang dikeluarkan selama masa tanam hingga siap jual. Biaya yang terjadi selama masa tanam dapat
dikelompokkan menjadi tiga yaitu biaya tenaga kerja ,biaya bahan baku dan beban
overhead. Biaya tenaga kerja dalam bidang pertanian bisa dicontohkan dengan gaji
pekerja tetap dan tidak tetap, sedang contoh biaya bahan baku adalah bibit
padi. Biaya overhead pada pertanian dapat dicontohkan dengan pestisida.
Biaya-biaya tersebut dijumlahkan untuk mengetahui total biaya yang dikeluarkan
petani. Sejak awal petani harus sudah mencatatat biaya-biaya tersebut agar
harga jual bisa ditetapkan dengan tepat.
Harga jual ditetapkan dari total biaya atau bisa
disebut sebagai harga pokok penjualan yang kemudian dikalikan dengan presentase
keuntungan yang diinginkan. Meskipun petani sedah menentukan harga jual, tengkulak
akan selalu menawar harga gabah. Keuntungan penggunaan harga pokok penjualan
dalam menentukan harga jual adalah petani dapat menentukan harga terendah gabah
tanpa mengalami kerugian.
Akan tetapi
petani kurang mengetahui konsep perhitungan harga jual gabah berdasarkan harga
pokok penjualan. Untuk itu diperlukan adanya pendampingan anggota petani
lumbung desa dalam menentukan harga jual gabah berdasarkan perhitungan harga
pokok penjualan.
C.
RUMUSAN
MASALAH
1.
Bagaimana cara menentukan harga jual
gabah yang menguntungkan bagi petani dan tengkulak di Desa Turi Kecamatan
Panekan Kabupaten Magetan?
2.
Bagaimana cara menerapkan metode
perhitungan harga jual yang mengntungkan kepada petani di Desa Turi Kecamatan
Panekan Kabupaten Mageta?
D. TUJUAN PROGRAM
1. Untuk mengetahui cara menentukan harga jual
gabah yang menguntungkan bagi petani dan tengkulak.
2. Utntuk mengetahui cara yang tepat untuk
menerapkan metode perhitungan harga jual yang mengntungkan kepaada petani Desa
Turi Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan.
E. LUARAN YANG
DIHARAPKAN
Tabel 1Luaran yang Diharapkan
No
|
Kegiatan
|
Indikator
|
1
|
Observasi
desa
|
Penulis mengetahui keadaan pertanian di Desa Turi Kecamatan Panekan
Kabupaten Magetan.
|
2
|
Penyampaian
ide
|
Penulis menyampaikan ide kepada kepala desa Turi mengenai konsep
penentuan harga jual gabah berdasarkan harga pokok penjualan.
|
3
|
Pendekatan
pada petani
|
Petani menjadi terbuka kepada penulis dalam hal keadaan pertanian.
|
4
|
Persiapan
sosialisasi
|
Mempersiapkan acara dengan baik agar acara berjalan dengan lancar.
|
5
|
Pelaksanaan
sosialisasi
|
Sosialisasi diikuti oleh anggota kelompok tani Desa Turi Kecamatan
Panekan Kabupaten Magetan dan berjalan dengan lancar.
|
6
|
Pendampingan
dan pemantauan
|
Penulis mendampingi dan memantau petani dalam mencatat biaya yang
terjadi selama satu periode tanam dan panen.
|
7
|
Penyusunan
laporan
|
Penulis membuat laporan yang berisi perkembangan dan
pertanggungjawaban pendampingan petani Desa Turi.
|
F. KEGUNAAN PROGRAM
Permasalahan para petani padi di Desa Turi Kecamatan Panekan Kabupaten
Magetan adalah penentuan harga jual gabah yang tidak memiliki dasar yang jelas.
Harga jual gabah ditentukan secara sepihak oleh tengkulak. Kurangnya
pengetahuan petani dalam hal penentuan harga pokok penjualan gabah mengakibatkan
petani merugi. Melalui program pengabdian masyarakat para petani padi diharapkan memahami dan mampu
menghitung besarnya harga
pokok penjualan gabah. Keterampilan menghitung harga pokok penjualan gabah, petani
dapat menentukan harga jual gabah secara layak dan tidak menimbulkan kerugian
bagi petani.
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), pada dasarnya harga pokok penjualanadalah segala biaya
yang timbul dalam rangka membuat suatu produk siap untuk dijual. Biaya tersebut
dapat di sesuaikan dengan kegiatan pertanian. Biaya yang terjadi dalam satu periode tanam dik
elompokkan menjadi tiga kelompok yaitu biaya tenaga kerja, biaya bahan baku dan
biaya overhead. Kemudian biaya-biaya tersebut dicatat dan dijumlahkan, kemudian dibagi dengan jumlah
panen dan dikalikan dengan persentase keuntungan yang diinginkan. Berdasarkan keterangan di atas, maka penentuan harga
jual gabah dapat dirumuskan menjadi:
Tabel 2Perhitungan Harga Jual Gabah
Biaya
TenagaKerja
|
|
|
a.
Pekerja langsung
|
Rp.xxx
|
|
b.
Pekerja tidak langsung
|
Rp.xxx
|
|
Jumlah biaya tenaga
kerja
|
|
Rp.xxx
|
Biaya
Bahan baku
|
|
|
a.
Bibit padi
|
Rp.xxx
|
|
b.
Pupuk
|
Rp.xxx
|
|
c.
Dll
|
Rp.xxx
|
|
Jumlah biaya bahan
baku
|
|
Rp.xx
|
Total
biaya (Harga Pokok Penjualan/ HPP)
|
|
Rp.xxx
|
Hasil panen
|
|
xx kwintal
|
Harga per kwintal
|
|
Rp.xxx
|
100%
+ %Persentase
keuntungan yang diinginkan
|
|
xxx%
|
Harga jual per kwintal
|
|
Rp.xxx
|
Diolah
dari sumber Akuntansi Biaya 2002
Secara kasat
mata, cara perhitungan harga pokok penjualan gabah bisa dianggap sama dengan
cara perhitungan perusahaan manufaktur. Hal ini di sebabkan inti kegiatan
pertanian adalah mengolah bibit menjadi gabah siap jual. Namun rumus
perhitungan harga pokok penjualan perusahan manufaktur tidak dapat langsung
diterapkan pada bidang pertanian sebab petani tidak memiliki persediaan awal
dan persediaan akhir seperti yang ada pada perusahaan manufaktur.
Petani Desa Turi
memiliki kebiasaan untuk menyimpan gabah di lumbung desa sebagai persediaan.
Namun persediaan ini tidak dapat dikatakan sebagai persediaan awal atau
persediaan akhir karena sebagian besar petani menggunakan gabah yang ada di
lumbung desa untuk konsumsi pribadi jangka panjang. Petani Desa Turi lebih
sering menggunakan gabah untuk makan sendiri karena harga beras yang
fluktuatif.
G. GAMBARANUMUM MASYARAKAT SASARAN
Program
Kreatifitas Mahasiswa Pengabdian
Masyarakat akan dilaksanakan di Desa Turi Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan,
yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Desa Turi
merupakan salah satu desa pemasok gabah di Magetan. Jumlah kelompok tani yang
ada di Desa Turi sebesar 23 kelompok dan sebagian besar memilih untuk menanam
padi.
Kondisi
alam dan pengalaman petani dalam menanam padi menjadi faktor utama hasil tani
melimpah. Namun dengan hasil panen melimpah, tidak semua petani Desa Turi hidup
dengan berkecukupan. Hal ini disebabkan luas sawah yang dimiliki kurang dan
harga gabah yang ditentukan secara sepihak oleh tengkulak tanpa mengetahui
besar biaya yang dikeluarkan petani untuk menghasilkan gabah.
Metode
penjualan gabah di Desa Turi dibedakan menjadi dua yaitu penjualan pada saat
padi yang masih belum ditebang (tebas ijo) dan penjualan padi setelah siap jual
atau sudah berupa gabah. Metode penjualan tebas ijo menggunakan cara spekulasi
untuk menentukan harga karena padi belum ditebang sehingga masih belum tahu
kwalitas gabah. Metode ini memang merugikan petani namun sebagian kecil memilih
metode ini karena alasan ekonomi yang mendesak.
Petani
Desa Turi memiliki kebiasaan untuk tidak menjual semua hasil panen. Sebagian
besar dijual dan sisanya digunakan untuk konsumsi pribadi dan disimpan di
lumbung desa. Desa Turi memiliki satu lumbung desa yang berfungsi untuk
menyimpan sebagian gabah dari hasil panen petani yang tidak dijual. Karena Desa
Turi hnya memiliki satu lumbung desa maka lumbung desa dibagi menjadi beberapa
ruang dimana satu ruang hanya digunakan satu dusun. Manfaat dari lumbung desa
tersebut adalah untuk menyimpan sebagian hasil panen yang sengaja tidak dijual
atau konsumsi pribadi jangka pendek. Simpanan gabah tersebut digunakan untuk
mengantisipasi keadaan dimana petani mengalami gagal panen dan menghadapi harga
beras yang fluktuatif. Ketika petani mengalami gagal panen atau tidak mampu
membeli beras karena harganya yang melambung, mereka dapat mengambil simpanan
gabah mereka di lumbung desa untuk keperluan pribadi mereka atau menjualnya
dengan harga jual yang sudah ditentukan melalui harga pokok penkualan.
Melihat
kondisi petani di Desa Turi Kecamatan Panekan Kabuapaten Magetan, penulis
memberikan pendampingan kepada petani dalam menentukan harga jual. Pendampingan
ini diawali saat petani akan mengawali masa tanam dengan sosialisasi kepada
petani dan dilanjutkan dengan pendampingan dan pengawasan hingga masa panen.
Pendampingan ini dilakukan oleh penulis dan dibantu oleh aparat desa Turi
Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan.
H.
METODE
PELAKSANAAN
Pendampingan
petani di Desa Turi Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan diawali
dengan observasi langsung ke Desa Turi. Penulis mengamati kegiatan ekonomi pada
pertanian di Desa Turi dibantu dengan aparat desa.Selain itu aparat desa juga
memberikan data-data penting terkait dengan petani Desa Turi. Berdasarkan observasi tersebut penulis memiliki ide
untuk menerapkan harga pokok penjualan sebagai dasar penentuan harga jual
gabah. Untuk melaksanakan ide tersebut penulis mengadakan sosialisasi yang di
laksanakan di balai desa dan dibantu oleh aparat desa.
Setelah
sosialisasi, petani harus tetap di damping agar petani tidak bingung dalam
pelaksanaannya. Pencatatan biaya dilakukan berkala agar pencatatannya bersifat
historis. Penulis berperan sebagai tentor petani dan rekan untuk berbagi
permasalahan ekonomi pertanian pendampingan tersebut dilakukan hingga petani
panen dan menjual gabah. Semua kegiatan yang dilakukan sejak awal hingga akhir dievaluasi
dan dilaporkan dalan
laporan akhir. Evaluasi ini berisi kemajuan petani menjual gabah
dengan menggunakan harga jual yang dihitung bersdasarkan harga pokok penjualan.
I.
JADWAL
KEGIATAN
Tabel 3 Jadwal Kegiatan
Kegiatan
|
Waktu Pelaksanaan
|
|||
Bulan ke-1
|
Bulan ke-2
|
Bulan ke-3
|
Bulan ke-4
|
|
Observasi desa
|
|
|
|
|
Penyampaian
ide
|
|
|
|
|
Pendekatan
pada petani
|
|
|
|
|
Persiapan sosialisasi
|
|
|
|
|
Pelaksanaan
sosialisasi
|
|
|
|
|
Pendampingan
dan pemantauan
|
|
|
|
|
Penyusunan
laporan
|
|
|
|
|
J. ANGGARAN
KEGIATAN
Tabel 4 Anggaran kegiatan
No
|
Spesifikasi
|
Jumlah Satuan
|
Harga Satuan (Rp)
|
Harga Total (Rp)
|
1
|
Bahan habis pakai
|
|||
Spidol
|
3 buah
|
10.000,00
|
30.000,00
|
|
Bolpoint
|
60 buah
|
3.000,00
|
180.000,00
|
|
Blocknote
|
60 buah
|
6.000,00
|
360.000,00
|
|
Map plastic
|
60 buah
|
6.000,00
|
360.000,00
|
|
Print modul
|
60 modul @10 lmbr
|
500,00
|
300.000,00
|
|
PIN
|
60 buah
|
5.000,00
|
300.000,00
|
|
Cinderamata
|
1 buah
|
250.000,00
|
250.000,00
|
|
Konsumsi Peserta dan panitia sosialisasi
a.
Makan
b.
Snack
c.
Air mineral
|
55 kotak
55 kotak
55 botol
|
10.000,00
8.000,00
3.000,00
|
550.000,00
440.000,00
165.000,00
|
|
Konsumsi Undangan sosialisasi
a.
Makan
b.
Snack
c.
Air mineral
|
5 kotak
5 kotak
5 botol
|
12.000,00
10.000,00
3.000,00
|
60.000,00
50.000,00
15.000,00
|
|
2
|
Peralatan Penunjang PKM
|
|||
|
Sewa kursi
|
70 buah
|
3.000,00
|
210.000,00
|
|
Sewa meja dan taplak meja
|
6 buah
|
11.500,00
|
69.000,00
|
|
white board
|
1 buah uk 1x2 m
|
365.000,00
|
365.000,00
|
|
Sewa LCD
|
1 buah
|
75.000,00
|
75.000,00
|
Sewa white screen
|
1 buah
|
45.000,00
|
45.000,00
|
|
Penghapus
|
1 buah
|
5.000,00
|
5.000,00
|
|
3.
|
Perjalanan
|
|||
Transportasi
|
4 orang x 4Pulang pergi
|
130.000,00
|
2.080.000,00
|
|
Penginapan 10 hari
|
2 kamar
|
60.000,00
|
1.200.000,00
|
|
Makan 10 hari
|
3 x 4 orang
|
7.000,00
|
840.000,00
|
|
Lain-lain
|
||||
Pembuatan proposal
|
10 eksemplar
|
25.000,00
|
250.000,00
|
|
CD dan Burning
|
1 buah
|
10.000,00
|
10.000,00
|
|
Pembutan Laporan
|
10eksemplar
|
25.000,00
|
250.000,00
|
|
Dokumentasi
|
-
|
-
|
100.000,00
|
|
Pamphlet
|
-
|
-
|
60.000,00
|
|
Undangan
|
60 lembar
|
3.000,00
|
180.000,00
|
|
Backdrop
|
1 buah
|
-
|
135.000,00
|
|
Banner
|
1 buah
|
-
|
125.000,00
|
|
Jumlah
|
9.049.000,00
|
K.
LAMPIRAN
1)
Biodata
Ketua dan Anggota Kelompok
Ketua Kelompok
Nama :
Retno Novitasari
NIM :
098694230
Jurusan/Prodi :
S1 Akuntansi
Tempat Tanggal Lahir :
Kediri, 23 Maret 1991
Alamat :
Desa Turi RT. 05 RW. 04 Panekan Magetan
No.Tlp/HP :
085755394962
Email :
r_novitasari_d@yahoo.co.id
Materi :
Penentuan harga jual
Anggota I
Nama :
Fauziah wahyuning tias
NIM :
098694214
Jurusan/Prodi :
S1 Akuntansi
Tempat Tanggal Lahir :
Surabaya, 21 September 1991
Alamat :
Jl. Mawar No.30 BP. Wetan Gersik
No.Tlp/HP :
085733019529
Email :
dorayaki_zia@yahoo.com
Materi :
Harga pokok penjualan
Anggota II
Nama :
Adincha Ayuvisda Sulistiyono
NIM :
098694214
Jurusan/Prodi :
S1 Akuntansi
Tempat Tanggal Lahir :
Madiun, 04 September 1991
Alamat :
Jl. Empu Sendok No. 03 Jombang
No.Tlp/HP :
085731960900
Email :
adincha_ayu@yahoo.com
Materi :
Klasifikasi Biaya
Anggota III
Nama :
Lily Septia Ekawati
NIM :
098554221
Jurusan/Prodi :
S1 Pendidikan Ekonomi/Administrasi Perkantoran
Tempat Tanggal Lahir :
Gresik, 25 September 1991
Alamat :
Jl. Dr. Wahidin Sh 99 XXXVI RT. 02 RW.01
Gresik
No.Tlp/HP :
085655929775
Email :
cintaqu_indonesia@yahoo.co.id
Materi : klasifikasi biaya
2)
Biodata
Dosen Pembimbing
Biodata Dosen Pembimbing
Nama :
Dr. Eni Wuryani, S.E., M.Si.
NIP : 197107162002122002
Jabatan :
Lektor Kepala
Tempat Tanggal Lahir :
Kediri, 16 Juli 1971
Alamat :
Griya Kebraon Tengah I/L-14 Surabaya
No.Tlp/HP : 08165402341
Email : eniwuryani_bm@yahoo.com
0 comments:
Posting Komentar
tolong diisi yha . .