Akuntansi sebagai Alat Perencanaan
Organisasi
Perencanaan
merupakan cara organisasi menetapkan tujuan dan sasaran organisasi. Proses
perencanaan juga melibatkan aspek prilaku yaitu partisipasi dalam pengembangan
sistem perencanaan, penetapan tujuan, dan pemilihan alat untuk pencapaian
tujuan. Perencanaan organisasi sangat penting dilakukan untuk mengantisipasi
keadaan di masa yang akan dating. Semakin tinggi tingkat ketidakpastian dan
ketidakstabilan lingkungan yang dihadapi organisasi, maka diperlukan sistem
perencanaan yang semakin kompleks dan canggih. Dalam organisasi sektor publik,
lingkungan yang mempengaruhi sangat heterogen. Faktor politik dan ekonomi
sangat dominan dalam mempengaruhi tingkat ketidakstabilan organisasi. Sementara
itu, tingkat ketidakpastian yang dihadapi sektor publik di masa yang akan
dating semakin tinggi tidak terlepas dari pengaruh pesatnya teknologi
informasi. Selain itu globalisasi juga menyumbang semaki tingginya ketidakpastian.
Informasi
akuntansi sebagai alat perencanaan pada dasrnya dapat dibedakan menjadi tiga
kelompok, yaitu:
1.
Informasi sifatnya rutin ataukah ad hoc
2.
Informasi kuantitatif ataukah kualitatif
3.
Informasi disampaikan melalui saluran
formal ataukah informal.
Informasi akuntansi untuk perencanaan dapat juga
dibedakan berdasrkan cara penyampaiannya, yaitu: formal ataukah informal.
Mekanisme formal misalnya adalah melalui rapat-rapat dinas, rapat komisi dan
sebagainya. Sedangkan mekanisme informal relative jarang dilakukan. Hal
tersebut adalah karena adanya batasan transparansi dan akuntabilitas publik
yang harus dilakukan oleh lembaga-lembagapublik, sehingga perencanaan tidak
dapat dilakukan secara personal atau hanya melibatkan beberapa orang saja.
Akuntansi sebagai Alat Pengendalian
Organisasi
Pola
pengendalian dari setiap organisasi berbeda tergantung pada jenis dan
karakteristik organisasi. Organisasi bisnis yang berorientasi pada laba, alat
pengendaliannya lebih banyak bertumpu pada mekanisme negoisasi (negotiated bargain), meskipun hal
tersebut bervariasi untuk tiap organisasi dan tingkatan manajemen. Pengendalian
untuk manajemen level bawah lebih bersifat tegas dan memaksa (coersive), sedangkan untuk manajemen
level atas lebih bersifat normatif.
Organisasi
sektor publik tidak mengejar laba dan mendapat pengaruh politik yang besar,
alat pengendalian pada organisasi sektor publik lebih banyak berupa peraturan
birokrasi. Akuntansi manajemen memiliki peran utama dalam pengendalian, yaitu
mengkuantifikasikan keseluruhan kinerja terutama dalam ukuran moneter. Fungsi
utama informasi akuntansi pada dasarnya adalah pengendalian. Informasi
akuntansi merupakan alat pengendalian yang vital bagi organisasi karena
akuntansi memberikan informasi yang bersifat kuantitatif.
Dalam memahami akuntansi sebagai alat pengendalian
perlu dibedakan penggunaan informasi akuntansi sebagai alat pengendalian
keuangan (financial control) dengan akuntansi sebagai alat
pengendalian organisasi (organizational
control). Pengendalian keuangan terkait dengan peraturan atau
sistem aliran uang dalam organisasi, khususnya memastikan bahwa organisasi
memiliki likuiditas dan solvabilitas yang cukup baik.
Sementara itu pengendalian organisasi adalah terkait dengan pengintegrasian
aktivitas fungsional ke dalam sistem organisasi secara keseluruhan.
0 comments:
Posting Komentar
tolong diisi yha . .