Terdapat 5 (lima )kelompok umum asersi laporan
keuangan , yaitu :
§
Keberadaannya
atau keterjadiannya ( existence or occurrence )
Asersi tentang keberadaan atau
terjadinya berhubungan dengan apakah aktiva atau utang
perusahaan benar–benar ada pada tanggal neraca dan transaksi–transaksi yang
tercatat telah benar–benar terjadi selama periode tertentu.
Keberadaan (eksistensi) suatu aktiva
tidak hanya dilihat dari ujud fisiknya saja, seperti kas , persediaan dan
aktiva tetap , namun ada pula yang tidak ada ujud fisiknya , misalnya piutang
dan utang usaha. Sehubungan dengan saldo piutang di atas , manajemen
hanya menyatakan bahwa piutang yang terdiri dana piutang usaha , benar – benar
ada pada tanggal neraca. Manajemen tidak menyatakan bahwa Rp10.000.000,–
adalah jumlah yang benar
§
Kelengkapannya
( completeness )
Asersi tentang kelengkapannya
berhubungan dengan apakah telah memasukkan semua transaksi dan akun ( rekening
) yang seharusnya disajikan dalam laporan keuangan.
Asersi manajemen tentang saldo piutang Rp. 10.000.000,– mempunyai arti bahwa
jumlah tersebut telah meliputi semua transaksi dan kejadian yang mempengaruhi
saldo piutang tersebut , tidak ada piutang yang tidak dilaporkan (under stated)
atau dinyatakan lebih (over stated). Auditor sangat memperhatikan terhadap asersi
kelengkapan ini dalam kaitannya untuk menentukan kemungkinan adanya
penyajian komponen laporan keuangan yang kurang dari yang seharusnya dengan
menghilangkan sesuatu atau transaksi yang seharusnya ada.
§
Hak dan
kewajiban ( right and obligations )
Asersi tentang hak(rights) dan
kewajiban(obligations) berhubungan dengan apakah aktiva tersebut benar – benar
milik perusahaan dan semua utang adalah benar- benar kewajiban perusahaan pada
tanggal neraca.
Asersi ini menyatakan ,bahwa
manajemen secara implisit menyatakan bahwa piutang dan aktiva – aktiva lainnya
yang dilaporkan pada neraca benar – benar milik perusahaan , dan utang – utang
yang dilaporkan pada neraca benar – benar kewajiban perusahaan secara sah. Dengan demikian
asersi ini hanya berkaitan dengan komponen – komponen neraca khususnya aktiva
dan utang.
§
Penilaian
atau alokasi ( valuation or allocation )
Asersi penilaian(valuation) atau
alokasi(allocation) berkaitan dengan ketepatan metode penilaian maupun
pengalokasian yang digunakan oleh perusahaan serta kebenaran perhitungannya.
Setiap pelaporan komponen laporan
keuangan dengan jumlah tertentu mempunyai arti bahwa jumlah tersebut (1) telah
ditentukan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum umum , dan (2)
bebas dari kesalahan perhitungan atau kekeliruan klerikal.
Kesesuaian dengan prinsip akuntansi yang berterima umum meliputi ketepatan
penerapan prinsip harga perolehan ( cost ) , mempertemukan (matching)
, dan prinsip konsistensi. Asersi kesesuaian dengan prinsip akuntansi yang
berterima umum ( PABU ) dapat meliputi penilaian bruto maupun netonya.
Misalnya , piutang telah dinilai sebesar jumlah tagihan kepada pelanggan dan
taksiran nilai bersih yang dapat direalisasi setelah mempertimbangkan taksiran
tidak tertagihnya piutang ; dan aktiva tetap telah dilaporkan kedua-duanya
yaitu sebesar harga perolehan mula – mula dan nilai bukunya setelah
mempertimbangkan jumlah akumulasi depresiasinya.
Akhirnya dapat disimpulkan bahwa
asersi penilaian atau alokasi berhubungan dengan tiga hal sebagai berikut : (1)
penilaian bruto , (2) penilaian neto , dan (3) ketelitian matematis. Kategori
asersi ini juga meliputi kelayakan ( reasonableness ) terhadap estimasi
akuntansi yang dibuat manajemen.
§
Penyajian
dan pengungkapan ( presentation and disclosure )
Asersi tentang
penyajian(presentation) dan pengungkapan(disclosure) berhubungan dengan apakah
masing – masing komponen laporan keuangan telah diklasifikasikan , dijelaskan
dan diungkapkan dengan benar.
Manajemen
secara implisit menyatakan bahwa setiap komponen laporan keuangan telah
disajikan secara benar dan diungkapkan secara memadai. Dalam hal penyajian
piutang harus benar-benar menampakan piutang yang dapat direalisasikan, dalam
arti setiap kemungkinan tidak tertagihnya piutang harus sudah diperhitungkan
melalui pembentukan rekening penyisihan piutang kecuali dinyatakan lain.
Hal-hal yang menyangkut piutang secara signifikan harus
dijelaskan(diungkapkan),misalnya adanya piutang yang digadaikan, tidak
dibentuknya penyisihan piutang, timbulnya kewajiban bersyarat(contingent
liability) dan lain sebagainya.
0 comments:
Posting Komentar
tolong diisi yha . .