Selasa, 20 Desember 2011

Perhitungan Harga Pokok Produk Berdasarkan Fungsi


1.    BIAYA PER UNIT
Perhitungan biaya berdasarkan fungsi dan aktivitas membebankan biay pada objek biaya, seperti objek, pelanggan, pemasok, bahan baku, dan jalur pemasaran. Ketika biaya dibebankan pada objek biaya, biaya per unit dihitung dengan membagi jumlah biaya yang dibebankan dengan jumlah unit dari objek biaya tertentu. Karena hal ini penting, perhitungan biaya produk per unit akan dibahas pertama. Secara konseptual, perhitungan biaya per unit produk adalah sederhana.
Biaya per unit (unit cost) adalah jumlah biaya yang erkaitan dengan unit yang diproduksi dibagi dengan jumlah unit yang diproduksi. Sebagai contoh, Leta Corporation memproduksi 100 telepon dengan model yang sama dan jumlah biayanya adalah Rp6.000.000,00 maka biaya setiap telpon adalah Rp.60.000,00. Meskipun konsep ini terlihat mudah, praktik sesungguhnya dapat menjadi lebh rumit.

2.    PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN FUNGSI
Perhitungan biaya produk berdasarkan fungsi membenankan baiaya dari bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung pada produk dengan menggunakan penelusuran langsung. Di lain pihak biaya overhead dibebankan dengan menggunakan penelusuran penggerak dan alokasi. Secara fisik, perhitungan biaya berdasarkan fungsi menggunakan penggerak aktivitas tingkat unit untuk membebankan biaya overhead pada produk. Penggerak aktivitas tingkat unit (unit level activity driver) adalah faktor-faktor yang menyebabkan perubahan dalam biaya seiring dengan perubahan jumlah unit yang diproduksi. Untuk biaya overhead dimana asumsi ini berlaku, pembebanan berdasarkan unit sesuai dengan penulusuran bergerk. Untuk biaya-biaya overhead yang tidak seuai dengan asumsi, pembebanan biaya merupakan suatu proses alokasi.
Tarif perkiraan overhed berdasarkan fungsi membutuhkan spesifikasi dari penggerak tingkat unit, yaitu suatu perkiraan dari kapasitas yang diukur peggerak dan perkiraan dari overhead yang diharapkan. Contoh-contoh penggerak tingkat unit yang umumnya digunakan untuk membebankan overhead meliputi:
1.    Unit yang diproduksi
2.    Jam tenga kerja langsung
3.    Biaya tenaga kerja langsung
4.    Jam mesin
5.    Biaya bahan baku langsung
Setelah memiliki penggerak tingkat unit, langkah selanjutnya adalah menentukan kapasitas aktivitas yang diukur penggerak tersebut. Meskipun tingkay kapasitas apa pun yang wajar dapat dipilih, empat kandidat yang umum adalah kapasitas yang diharapkan, kapasitas normal, kapasitas teoritis, dan kapasitas praktis. Kapasitas aktivitas yang diharapkan (expected activity capacity) adalah output aktitas yang diharapkan perusahaan dapat tercapai padatahun mendatang.    
Kapasitas aktivitas normal (normal activity capacity) adalah output aktivitas rata-rata yang dialami perusahaan dalam jangka panjang (volume normal dihitung selama lebih dari satu periode). Kapasitas aktivitas teoritis

0 comments:

Posting Komentar

tolong diisi yha . .