Minggu, 19 Februari 2012

Tujuan Auditing


Tujuan Auditing
Tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada umumnya adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan auditor merupakan sarana bagi auditor untuk menyatakan pendapatnya, atau apabila keadaan mengharuskan, untuk menyatakan tidak memberikan pendapat. Baik dalam hal auditor menyatakan pendapat maupun menyatakan tidak memberikan pendapat, ia harus menyatakan apakah auditnya telah dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia.
Standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia mengharuskan auditor menyatakan apakah, menurut pendapatnya, laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan jika ada, menunjukkan adanya ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya.
Tujuan Pemeriksaan umum terhadap laporan keuangan oleh auditor Independen adalah untuk menyatakan pendapat/opini mengenai kewajiban dalam penyajian posisi keuangan, hasil operasi, dan perubahan posisi keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku Umum (SAK).
Langkah-langkah dalam menyusun Tujuan Audit adalah untuk mengetahui :
1.      Laporan Keuangan
Tanggung jawab Manajemen adalah untuk menentukan kebijakan yang sehat, menjalankan struktur pengendalian intern yang baik, dan mencantumkan angka-angka yang dapat dipertanggung jawabkan dalam laporan keuangan. Laporan keuangan yang dihasilkan oleh Manajemen adalah neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.
2.      Siklus Laporan Keuangan
·         Karena perkiraan selalu berhubungan dengan perkiraan lainnya maka untuk memudahkan pemeriksaan perlu diketahui siklus laporan keuangan perusahaan yang diperiksa. Misalnya untuk memeriksa Perkiraan penjualan, retur penjualan, saldo piutang, serta kas sebaiknya digabung karena perkiraan tersebut merupakan bagian dari siklus penjualan dan penagihan.
·         Dari Laporan Keuangan, amati komponen (perkiraan) yang mempengaruhinya dan hubungkan dengan komponen (perkiraan) lainnya. 
3.      Pernyataan (asersi) Manajemen mengenai Komponen-Komponen Laporan Keuangan
Bagaimana manajemen memberikan pernyataan terhadap Laporan Keuangan yang merupakan tanggung jawabnya (terkait dengan cara mencatat dan mengungkapkan laporan keuangan yang disesuaikan dengan SAK).  Pernyataan Manajemen secara umum ada lima yaitu :
·         Keberadaan / Eksistensi / Keterjadian / Occurrence
a)      Aktiva, Hutang & Modal yang tercantum dalam Neraca benar-benar ada sampai dengan periode tersebut.
b)      Penjualan dalam Laporan Laba-Rugi menujukkan telah adanya pertukaran barang/jasa pada periode tersebut. 
·         Kelengkapan
Semua transaksi dalam periode yang bersangkutan telah dicatat.
·         Hak dan Kewajiban
Nilai aktiva dalam Neraca adalah kekayaan yang benar-benar hak perusahaan sampai dengan periode tersebut. Sedangkan hutang dan modal adalah kewajiban perusahaan sampai dengan periode tersebut.
·         Penilaian dan Alokasi
Aktiva, hutang, modal, pendapatan, dan biaya telah dimasukkan dalam Laporan Keuangan dengan angka-angka yang sesuai (perhitungan benar).
·         Penyajian dan pengungkapan
Komponen-komponen dalam Laporan Keuangan telah diklasifikasikan, dijelaskan, dan diungkapkan dengan benar. Misalnya, Komputer
dimasukkan ke dalam Aktiva tetap karena umurnya ekonomisnya lebih dari satu tahun.
4.      Tujuan audit umum untuk komponen-komponen Laporan keuangan
5.      Tujuan audit spesifik untuk komponen-komponen Laporan Keuangan

0 comments:

Posting Komentar

tolong diisi yha . .