Tujuan Auditing
Tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor
independen pada umumnya
adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal yang
material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan auditor
merupakan sarana bagi auditor untuk menyatakan pendapatnya, atau apabila
keadaan mengharuskan, untuk menyatakan tidak memberikan pendapat. Baik dalam
hal auditor menyatakan pendapat maupun menyatakan tidak memberikan pendapat, ia
harus menyatakan apakah auditnya telah dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan
Akuntan Indonesia.
Standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia mengharuskan
auditor menyatakan apakah, menurut pendapatnya, laporan keuangan disajikan
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan jika ada,
menunjukkan adanya ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam
penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan
prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya.
Tujuan Pemeriksaan umum terhadap laporan keuangan oleh auditor Independen
adalah untuk menyatakan pendapat/opini mengenai kewajiban dalam penyajian
posisi keuangan, hasil operasi, dan perubahan posisi keuangan yang sesuai
dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku Umum (SAK).
Langkah-langkah dalam menyusun Tujuan
Audit adalah untuk mengetahui :
1.
Laporan
Keuangan
Tanggung jawab Manajemen adalah untuk
menentukan kebijakan yang sehat, menjalankan struktur pengendalian intern yang
baik, dan mencantumkan angka-angka yang dapat dipertanggung jawabkan dalam
laporan keuangan. Laporan keuangan yang dihasilkan oleh Manajemen adalah
neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.
2.
Siklus
Laporan Keuangan
·
Karena
perkiraan selalu berhubungan dengan perkiraan lainnya maka untuk memudahkan
pemeriksaan perlu diketahui siklus laporan keuangan perusahaan yang diperiksa.
Misalnya untuk memeriksa Perkiraan penjualan, retur penjualan, saldo piutang,
serta kas sebaiknya digabung karena perkiraan tersebut merupakan bagian dari
siklus penjualan dan penagihan.
·
Dari
Laporan Keuangan, amati komponen (perkiraan) yang mempengaruhinya dan hubungkan
dengan komponen (perkiraan) lainnya.
3.
Pernyataan
(asersi) Manajemen mengenai Komponen-Komponen Laporan Keuangan
Bagaimana manajemen memberikan
pernyataan terhadap Laporan Keuangan yang merupakan tanggung jawabnya (terkait
dengan cara mencatat dan mengungkapkan laporan keuangan yang disesuaikan dengan
SAK). Pernyataan Manajemen secara umum
ada lima yaitu :
·
Keberadaan
/ Eksistensi / Keterjadian / Occurrence
a)
Aktiva,
Hutang & Modal yang tercantum dalam Neraca benar-benar ada sampai dengan
periode tersebut.
b)
Penjualan
dalam Laporan Laba-Rugi menujukkan telah adanya pertukaran barang/jasa pada
periode tersebut.
·
Kelengkapan
Semua transaksi dalam periode yang
bersangkutan telah dicatat.
·
Hak
dan Kewajiban
Nilai aktiva dalam Neraca adalah
kekayaan yang benar-benar hak perusahaan sampai dengan periode tersebut.
Sedangkan hutang dan modal adalah kewajiban perusahaan sampai dengan periode
tersebut.
·
Penilaian
dan Alokasi
Aktiva, hutang, modal, pendapatan,
dan biaya telah dimasukkan dalam Laporan Keuangan dengan angka-angka yang
sesuai (perhitungan benar).
·
Penyajian
dan pengungkapan
Komponen-komponen dalam Laporan
Keuangan telah diklasifikasikan, dijelaskan, dan diungkapkan dengan benar.
Misalnya, Komputer
dimasukkan ke dalam Aktiva tetap
karena umurnya ekonomisnya lebih dari satu tahun.
4.
Tujuan
audit umum untuk komponen-komponen Laporan keuangan
5.
Tujuan
audit spesifik untuk komponen-komponen Laporan Keuangan
0 comments:
Posting Komentar
tolong diisi yha . .